Langsung ke konten utama

DITUDUH JUALAN NARKOBA

Dituduh jualan narkoba, buruh
pabrik ini malah nyumbang mesjid jutaan rupiah tiap bulan!




Sardi, seorang pegawai di sebuah pabrik garmen di kawasan pinggiran kota Bandung. Sudah puluhan tahun Sardi bekerja di pabrik itu, tapi bertahun-tahun bekerja pengasilannya tak juga membaik.

Himpitan ekonomi dan beban hidup yang makin berat karena anak-anaknya mulai kuliah, yang besar di ITB dan yang kecil di Unpad membuat Sardi bekerja serabutan selepas pulang dari pabrik untuk menutupi biaya hudupnya yang makin besar.

Tak jarang Sardi meninggalkan  istrinya sendiri di rumah saat hari libur untuk bekerja paruh waktu demi menutup kekurangan penghasilannya. Dia bekerja apa saja di kampung-kampung sekitar pabrik, yang penting bisa menghasilkan uang untuk membiayai hidup dan kuliah kedua anaknya. Sampai satu hari Sardi ketemu seseorang yang memperkenalkan pil kecil dahsyat yang merubah nasibnya.

Gara-gara jualan pil kecil itu hidup Sardi berubah drastis. Bukan hanya biaya hidup yang jadi enteng. Sekarang Sardi selalu menyumbang jutaan rupiah setiap bulan ke mesjid-mesjid dan panti yatim di kampungnya. Bahkan Sardi dan anak istrinya sudah tinggal di rumah baru dan punya mobil baru pula.

Karena perubahan drastis itu, orang-orang menggosipkan Sardi jualan narkoba.

“Gimana gak kaya mendadak kalau bikin orang kecanduan?Makanya nyumbang ke mesjid buat menghilangkan jejak!” Begitu gosip seorang ibu tetangganya.

Sardi hanya tersenyum mendengar sindiran itu.

Gosip makin santer, akhirnya rumah Sardi didatangi polisi.

“Pil apa yang Anda jual sehingga orang ribut kecanduan?” Tanya polisi.

“BRUM namanya Pak Polisi” jawab Sardi tenang. “Kalau bapak mau coba, saya kasih!” Lanjut Sardi menawarkan diri.

“Gak perlu bayar Pak Polisi, nanti Pak Polisi merasakan kehebatannya!” Kata Sardi lagi.

“Gila kamu, masa Polisi pake pil-pil gitu!” Sergah polisi.

“Bukan buat bapak kok pil ini, tapi buat mobil bapak!” Sardi menjelaskan.

“Ooohhh, jadi?” Polisi mulai bengong.

“Saya jualan pil ini untuk membantu orang-orang pabrik merawat mesin motornya biar penghasilan mereka gak habis buat ke bengkel. Bahkan kalo pake BRUM, bensin motor mereka bisa hemat 50% Pak Polisi. Mobil pabrik pun banyak yang pakai! Bayangkan berapa yang bisa mereka hemat setiap bulan? Itu pula yang membuat ekonomi saya membaik. Makin banyak orang pakai, makin banyak pula untung saya. Jelas Sardi pada Pak Polisi yang masih terbengong-bengong.

“Jadi kamu bukan jual narkoba?” Tanya Polisi lagi.

“Itu gosip pak, mereka salah dengar! Setiap orang pakai BRUM pasti kecanduan. Mereka pikir orangnya yang kecanduan padahal kendaraannya!Motornya jadi enak dipakai, tarikannya enteng, bensìnnya irit, Yang biasa buat seminggu bisa buat 2 minggu. Coba bapak bayangkan! Bapak juga pasti mau kan?”

“Tapi mobil saya kan pake solar?” Tanya Pak Polisi.

“Itulah kehebatannya BRUM, karena BRUM satu-satunya pil penghemat BBM yang memiliki teknologi nano, jadi bisa dicampur untuk bensin maupun solar. Untuk solar malah jauh lebih irit dan tenagamya serasa mobil bensin! Yang lain ga mungkin bisa Pak Polisi!”

“Kok bisa?” Tanya Pak Polisi.

“Yang lain belum pake teknologi nano, atau cuma ngaku-ngaku pake teknologi nano. Tinggal test aja kalo bisa buat bensin dan solar, nah itu nano!” Sardi panjang lebar menjelaskan.

“Jangan lupa namanya BRUM ya Pak Polisi...jangan yang lain, hasilnya nanti beda!” Tegas Sardi.

“Ok, kalo gitu saya pamit dulu ya, terima kasih BRUMnya. Klo saya ketagihan pasti saya balik lagi ke sini!” Kata Pak Pak Polisi menutup pembicaraan.


Komentar